Hubert Wong: Pengaruh Pemberian Gel Lidah Buaya (Aloevera) Sebagai Anti-bakteri Pada Jerawat
Pada zaman modern, kini budaya kecantikan telah banyak mengalami perubahan dikarenakan oleh pengaruh globalisasi, seperti kulit yang putih, sehat, dan bersih dengan berbagai obat-obatan dijadikan citra utama yang menjadi gaya hidup masyarakat barat. Namun penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini di sebabkan karena Indonesia beriklim teropis. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri, parasit maupun jamur.
Untuk
perawatan kulit wajah yang lebih aman sebaiknya menggunakan cara perawatan yang
tradisional dari bahan-bahan alami. Salah satu bahan alami yang digunakan untuk
perawatan kulit wajah yaitu menggunakan tumbuhan lidah buaya (Aloe vera), selain
sangat mudah didapat, lidah buaya (Aloe vera) juga sudah banyak dikembangkan
dan dibudidayakan di Indonesia. Maka dari itu, di artikel ini akan menjelaskan
secara singkat, padat, dan jelas mengenai khasiat lidah buaya terhadap kulit
yang berjerawat.
Jerawat
adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga timbul bintik
merah dan abses yang meradang pada kulit. Pengobatan jerawat dapat dilakukan
dengan pemberian antibiotik, namun
mempunyai resiko resistensi terhadap tubuh dan dapat mengiritasi kulit.Untuk
mengatasi hal tersebut diperlukan pengobatan alternatif menggunakan ekstrak gel
Lidah buaya (Aloe vera) yang mempunyai kandungan tanin, lignin, saponin dan
barboloin.
Penyebab
dari jerawat adalah adanya bakteri penyebab jerawat yaitu Staphylococcus
aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propioni bacterium acnes. Peningkatan
hormone pada remaja memicu bertambahnya produksi kelenjar sebasea. (Kemenkes
RI, 2012). Secara universal, orang dengan rata rata usia 11-30 tahun adalah
penderita jerawat (Okoro et al. 2016). Sebagian besar di Indonesia penderita
jerawat adalah remaja (Resti dan Hendra, 2015). Dengan mengontrol pola personal
hygine dapat menahan timbulnya jerawat juga membebaskan fisik dari segala jenis
penyakit kulit.
Pengobatan
jerawat meliputi pengobatan oral dan topikal. Produk alam dipercaya lebih aman
dibandingkan dengan antibiotik. Salah satu produk herbal yang sering digunakan
untuk pengobatan jerawat adalah lidah buaya (Yadav, 2011).
Lidah
buaya (Aloe vera) adalah tumbuhan yang dapat hidup di tempat bersuhu tinggi
atau ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Ciri-ciri tanaman lidah
buaya, yaitu daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya
bergerigi atau berduri kecil; permukaan berbintik-bintik dengan panjang 15-36
cm dan lebar 2-6 cm. Tanaman Lidah Buaya sudah dikenal luas oleh masyarakat
Indonesia, umumnya digunakan sebagai bahan kosmetik, bahan makanan, perawatan
kulit, penyembuhan luka hingga penyubur rambut. Fokus penelitian pada lidah
buaya yang menurut penelitian sebelumnya mengandung antraquinon, berfungsi
sebagai antibakteri (Natsir, N. A. 2013).
Keistimewaan
lidah buaya ini terletak pada gelnya yang dapat membuat kulit tidak cepat
kering dan selalu terasa lembab. Keadaan tersebut disebabkan sifat gel pada
lidah buaya yang mampu meresap ke dalam kulit, sehingga dapat menghambat
kehilangan cairan yang terlalu banyak dari dalam kulit.
Khasiat
dari lidah buaya (Aloe vera) cukup beragam, antara lain sebagai antibiotik,
antiseptik, antibakteri, antivirus, antijamur, antiinfeksi, anti peradangan dan
anti pembengkakan. Keampuhan lidah buaya (Aloe vera) terletak pada kandungan
nutrisinya, yakni polisakarida yang
bekerja sama dengan asam-asam amino esensial dan enzin pemecah protein
sehingga dapat mengganti sel yang rusak dan memperbaiki kondisi kulit. Lidah
buaya juga mengandung berbagai macam zat di dalam daunnya seperti vitamin,
mineral, enzim dan asam amino. Lidah buaya dapat menghambat pertumbuhan
organisme penyebab penyakit kulit.
Berdasarkan
pembahasan artikel diatas, saya menyimpulkan bahwa pentingnya penggunaan lidah
buaya terhadap kulit yang berjerawat yang diakibatkan oleh bakteri dikarenakan
lidah buaya mengandung 95% air dan 5% sisanya berupa bahan aktif dan mempunyai
kandungan tanin, lignin, saponin dan barboloin yang sangat bermanfaat dalam
memperbaiki kondisi kulit, menstimulasi pembentukan jaringan epidermis kulit,
membantu proses regenerasi sel kulit, dan dapat menghambat pertumbuhan
organisme seperti bakteri yang menjadi penyebab penyakit kulit.
Sumber materi :
http://ojs.stikesbhamadaslawi.ac.id/index.php/jik/article/view/261/220
https://www.ojs.unhaj.ac.id/index.php/fj/article/view/120
http://etheses.uin-malang.ac.id/25323/1/17930086.pdf
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtr/article/download/18178/10403/
Topik yang sangat menarikk..Excellent!!
BalasHapus