Aurel Kirania: Harus Habiskan Antibiotik, Memangnya Bagaimana Cara Kerjanya?
Harus Habiskan Antibiotik, Memangnya Bagaimana Cara Kerjanya?
Dewasa ini, obat-obatan sudah
menjadi teman bagi seluruh masyarakat di dunia. Mulai dari Paracetamol, Dekongestan,
Ibuprofen, Antasida Doen, dan sejenisnya. Obat-obatan tersebut sangat mudah
untuk kita temui di sekeliling kita, seperti di apotek, mini-market, dan bahkan pada warung-warung kecil di pemukiman
warga. Obat-obatan tersebut mudah kita temui karena merupakan obat umum yang
penggunaan serta pembeliannya tidak mewajibkan surat dokter, hal tersebut tentu
saja sangat berbeda dengan antibiotik. Antibiotik merupakan obat racikan dengan
resep dokter, yang memiliki takaran dan jenis obat yang berbeda menyesuaikan
apa yang dialami oleh pasien. Sehingga, antibiotik tidak bisa dibeli secara
bebas seperti obat paracetamol dan
sejenisnya.
Seperti yang diketahui secara
umum, antibiotik harus kita habiskan meskipun kita sudah merasa sembuh ataupun
sudah tidak ada gejala. Sebenarnya kenapa sih harus begitu? Apakah karena kerja
dari antibiotik membutuhkan waktu yang lama? Atau karena bakteri-bakteri dapat
kembali dengan mudah? Yuk kita cari tahu bersama!
Antibiotik termasuk ke dalam
salah satu penemuan yang tidak disengaja. Pada tahun 1928. Alexander Fleming
pernah lupa untuk membersihkan sediaan bakteri pada cawan petri dan
meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan. Karena ia tertarik dengan
hal tersebut, ia memutuskan untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang
akhirnya membuahkan penicillin G.
sebagai antibiotik pertama di dunia. Antibiotik yang ia temukan itu disempurnakan
dan memiliki peran yang sangat penting dalam memulihkan para tentara di perang
dunia 2. Sejak saat itu, para peneliti dari berbagai belahan dunia ikut
meneliti penicillin G. dan mencari ekstrak-ekstrak lainnya yang dapat dijadikan
antibiotik.
Untuk saat in sudah ditemukan
lebih dari 100 jenis antibiotik lho! Mereka memiliki fungsi yang berbeda-beda
dengan 2 pembagian kelompok berdasarkan aktivitas kerjanya, yaitu kelompok
antibiotik spektrum luas (broad-spectrum antibiotics) dan kelompok antibiotik
spektrum sempit (narrow-spectrum antibiotics). Perbedaan dari kedua jenis
tersebut hanyalah pada membunuh atau tidaknya bakteri sehat yang hidup dalam
tubuh kita. Kelompok antibiotik spektrum sempit adalah kelompok yang tidak
membunuh bakteri baik dan kelompok antibiotik spektrum luas lah yang dapat
membunuh bakteri baik. Namun dalam kesehariannya, kelompok antibiotik spektrum
luas lebih sering digunakan karena dapat
menyebabkan resistensi bakteri meskipun terkadang ada gejala efek samping
ringan seperti diare dan juga mual.
Nah berdasarkan pengelompokkan
antibiotik diatas, kira-kira mekanisme kerja mereka sama atau tidak ya? Apakah
luas atau sempitnya spektrum memengaruhi proses kerja dari antibiotik itu
sendiri? Ternyata tidak, seluruh jenis
antibiotik umumnya memiliki mekanisme kerja yang sama. Antibiotik akan secara
penuh aktif dalam kurun waktu 7-14 hari, oleh karena itu umumnya dokter akan
meresepkan antibiotik yang akan habis dalam kurun waktu tersebut.
Sebenarnya antibiotik akan langsung bekerja
sesaat setelah kita mengkonsumsinya. Namun, kapan gejala atau rasa sakit dapat
membaik bergantung kepada kondisi tubuh setiap orang dan juga bergantung pada
karakteristik bakteri yang menyerang.
Berdasarkan mekanisme
kerjanya, antibiotik dibagi menjadi dua kelompok besar juga lho! Yaitu dengan
Membunuh bakteri atau dengan Menghentikan perkembangan dari bakteri.
1. Membunuh bakteri (bactericidal)
Antibiotik jenis ini biasanya merusak
satu per satu bakteri yang menginfeksi tubuh manusia dengan cara menghancurkan
terlebih dahulu dinding sel bakteri. Sehingga bakteri tersebut akan mati dengan
sesegera karena kehilangan pelindung dari organ-organ di tubuhnya.
2. Menghentikan perkembangan bakteri (bacteriostatic)
Berbeda dengan jenis antibiotik yang
pertama, jenis antibiotik yang ini tidak akan menghancurkan dinding sel bakteri
melainkan menekan pertumbuhan dari si bakteri. Sehingga, ketika antibiotik
berhasil menekan perkembangan serta pertumbuhan bakteri, bakteri hanya akan
berjumlah sama dan tidak lagi bertambah dan berkembang. Dengan begitu, sistem
kekebalan tubuh kita dapat mengatasinya langsung tanpa khawatir akan tumbang
dan kembali terpapar penyakit dari bakteri itu.
. Berdasarkan fakta-fakta yang
terlampir di atas, ternyata banyak sekali fakta dari antibiotik yang sangat
tidak terduga yaa. Mulai dari ketidaksengajaan Alexander Fleming, besarnya
peran antibiotik pada perang dunia kedua, hingga ke jenis-jenis dari antibiotik
dan bagaimana cara kerjanya. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengikuti saran
dokter untuk menghabiskan antibiotik yang diberikan! Karena kita tidak tahu
apakah antibiotik sudah berhasil membasmi bakteri yang menyerang, atau justru
belum bekerja sepenuhnya. Selain itu, jangan sampai membeli antibiotik tanpa
resep dan jangan juga mencoba untuk meracik antibiotik sendiri jika kalian
bukanlah tenaga medis.
Terimakasih dan salam sehat bagi kita semua!
Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Antibiotik
https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-bakteri/antibiotik/
https://www.sehatq.com/artikel/bagaimana-mekanisme-kerja-antibiotik-agar-ampuh-lawan-bakteri
Komentar
Posting Komentar